Minggu, 23 Desember 2007

Thibbun Nabawy 2

  1. AT THIBBUN NABAWY PENGOBATAN ALA NABI MUHAMMAD SAW (oleh Abu Aqila) Part 2
MACAM MACAM PENYAKIT. Yang disebut penyakit adalah perubahan yang dapat dirasakan dan keluar dari kondisi normal, baik yang bersifat material maupun spiritual serta mengakibatkan bahaya yang nyata. Barang siapa yang terkena penyakit tetapi berobat dengan menyalahi petunjuk Nabi Saw justru akan terkena penyakit.
Ibnul Qayyim Al Jauziyah membagi penyakit menjadi dua macam: Penyakit Hati dan Penyakit Jasmani (badan).
Penyakit hati dibagi menjadi 2 macam:
1. Penyakit syubhat dan keragu-raguan Firman Allah SWT. Dalam hati mereka ada penyakit lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. (QS. 2: 10) Juga firman Allah SWT. "Dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia. (QS.74:31) Juga: Apakah (ketidak datangan mereka itu karena) dalam hati mereka ada penyakit, atau (karena) mereka ragu-ragu ataukah (karena) takut kalau-kalau Allah dan rasul-Nya berlaku zalim kepada mereka? Sebenarnya, mereka itulah orang-orang yang zalim. (QS. 24: 50)
2. Penyakit sahwat Firman Allah SWT. Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik (QS. 33: 32)
Penyakit hati ini obatnya diserahkan kepada Allah dan Rasulnya (kembali pada Al Qur’an dan As Sunnah)
Adapun penyebab penyakit badan adalah ketidak seimbangan unsure unsure dalam badan yang meliputi : 1. Unsur panas 2. Unsur dingin 3. Unsur kering 4. Unsur basah Atau gabungan dari kombinasi keempat unsure tersebut, yakni 1. Unsur panas – kering (api) 2. Unsur panas – basah (angin) 3. Unsur basah – dingin (air) 4. unsur dingin – kering (tanah)
Manakala tubuh mengalami gangguan ketidak seimbangan salah satu unsure tersebut makan kondisi tubuh keluar dari kondisi normal yang bisa menyebabkan penurunan sistem imunitas (kekuatan fitrah tubuh).
Adapun penyakit badan (jasmani) obatnya adalah dengan obat alami yang di padu dengan Al qur’an (do’a). Hal ini dikarenakan sifat materi alami obat sangat sesuai untuk mengembalikan ketidak seimbangan unsure dalam tubuh. Do’a diperlukan karena Allah Swt adalah Dzat Yang Maha Menyembuhkan. (lihat bab Prinsip Pengobatan Nabi).
3 PENYEBAB PENYAKIT. Ketidak seimbangan unsure dalam badan diatas bisa muncul dari dalam tubuh (misal karena stress) atau karena factor dari luar seperti perubahan suhu, materi perusak yang masuk dalam perut (misal, vetsin, pewarna, dll). Dengan kata lain, selain ketidak seimbagan unsure dalam badan, penyakit juga bisa muncul dikarenakan 3 sebab:
  1. Racun (toksin) yang terlalu tinggi. Racun bisa menumpuk dalam badan disebabkan terganggunya sistem eliminasi (pembuangan sperti : usus besar, ginjal, paru-paru, kulit) yang terganggu tertama usus besar (colon). Penunpukan racun dalam tubuh apat mengakibatkan turunnya kekuatan fitrah tubuh (siste imun) yang bisa mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit kronis dan mematikan seperti : diabetes, radang paru-paru, tumor dan kanker, strok, darah tinggi, dan sembelit yang berakhir pada kematian.
  2. Pengaruh suhu yang ekstrem Berlaku tidak seimbang suhu dalam tubuh. Terlalu panas atau terlalu sejuk. Memasukan materi (makan&minum) dengan dalam keadaan terlalu panas dan dingin juga bisa merusak tubuh. Demikian halnya mengkonsumsi makanan satu jenis saja terus menerus (misal makanan panas-daging) juga berpotensi menyebabkan ketidak seimbangan suhu tubuh yang pada akhirnya menurunkan sistem imun dan menyebabkan penyakit.
  3. Ketidak seimbangan angin dalam tubuh Gangguan bekalan oksigen akibat daripada masalah peredaran darah yang kurang baik dan gangguan medan electromagnet (MEM) tubuh. Ketidak seimbangan angin juga berpotensi merusak tubuh.

KEKUATAN FITRAH Sesungguhnya Allah SWT telah membekali manusia kesempurnaan fitrah untuk menjaga manusia tersebut dari kerusakan. Fitrah itu berupa kesiapan untuk menerima kebaikan/petunjuk dari NYA (spiritual immune system) dan kekuatan fitrah jasmani (physical immune system).

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (QS.30:30)

Penyimpangan terhadap fitrah ini akan menyebabkan penurunan kualitas manusia baik kualitas (kesehatan) hati maupun jasmaninya. Oleh karena itulah terdapat hubungan yang erat antara kekuatan (kesehatan) fisik dan jiwa. Banyak penyakit degeneratif yang menimpa jasad sebagai akibat dari lemahnya hubungan jiwa/ruh dengan Allah SWT (misal maksiat, stress, dll). Demikian halnya dengan mengkonsumsi makanan belebihan apalagi yang haram dapat melemahkan jiwa dan merusakan badan.

Unsur Kekuatan Fitrah

  1. Spiritual Kekuatan spiritual memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan. Ia menentukan 50% proses kesembuhan. Oleh karenanya orang yang sakit harus didekatkan kepada Allah dengan menanamkan keyakinan bahwa Allah yang Maha Menyembuhkan. Sakit adalah wujud kasih sayang Allah. Pasien yang sakit dan sabar bisa mendapat ampunan Allah SWT.
  2. Akal Faktor berikutnya yang berpengaruh terhadap penjagaan kesehatan adalah factor akal (20%). Bila sistem imun menurun atau tubuh menghadapi penyakit, maka usaha recoverynya membutuhkan kajian ilmu yang benar. Suatu kelemahan (penyakit) akan semakin cepat sembuhnya bila terapi yang dibeikan mengikuti kaidah ilmunya (pathology,herbalogi,dsb). Hal inilah yang dimaksudkan oleh sabda Hadits Nabi Saw. Diriwayatkan oleh Muslim dari Abuz Zubair, dari Ibnu ‘Abdullah, dari Nabi saw, bahwa beliau berkata: "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak menurunkan penyakit melainkan Dia juga menurunkan obatya, yang akan diketahui oleh siapapun yang mengetahuinya dan tidak diketahui siapapun yang tidak mengetahuinya. Jika suatu obat dapat menyebuhkan penyakit (cocok/tepat-red), maka orang yang sakit akan sembuh dengan seizing Allah."
  3. Mental (emosional) Faktor mental/emosional juga berperan penting (20%) dalam mendukung kekuatan sistem imun. Apabila tubuh mengalami gangguan (sakit) salah satu bagian dari usaha terapi adalah dengan mengkonsumsi obat secara terus menerus dan menghindari pantangan dari suatu penyakit. Bila pengobatan dilakukan tidak sampai selesai atau pantangan suatu penyakit diabaikan maka besar kemungkinan penyakit tersebut sulit disembuhkan.
  4. Fisik Penjagaan fisik memegang 10% peranan dalam menjaga kesehatan. Penjagaan fisik bisa dilakukan dengan cara olahraga secara teratur, makan dengan halal dan thoyyib (gizi seimbang) dan cukup istirahat.

SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH KESEMBUHAN

  1. Yakin bahwa Allah akan menyembuhkan suatu penyakit Diriwayatkan oleh Muslim dari Abuz Zubair, dari Ibnu ‘Abdullah, dari Nabi saw, bahwa beliau berkata: "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak menurunkan penyakit melainkan Dia juga menurunkan obatya, yang akan diketahui oleh siapapun yang mengetahuinya dan tidak diketahui siapapun yang tidak mengetahuinya. Jika suatu obat dapat menyebuhkan penyakit (cocok/tepat-red), maka orang yang sakit akan sembuh dengan seizing Allah."
  2. Amalan (perawatan) yang terus menerus Dalam sebuah hadits Abul-Mutawakkil, dari Abu sai’id Al Khudri: bahwa seorang lelaki datang kepada Nabi Saw, lalu dia berkata : "Sesungguhnya saudaraku sakit perut." Maka beliau Saw berkata: "Minumkanlah kepadanya madu". Maka dia pun pergi lalu kembali lagi. Maka katanya: "Aku telah meminumkan madu kepadanya tetapi tidak ada gunanya sedikitpun baginya". Dia kembali lagi dua atau tiga kali. Dan di dalam semuanya itu Beliau mengatakan :"Minumkanlah kepadanya madu". Maka Beliau bersabda pada kali ketiga atau yang keempat: "Benarlah Allah dan dustalah perut saudaramu.
  3. Cukup Dosis terapi Lihat hadits tentang perawatan terus menerus. Dari hadits tersebut dapat diketahui bahwa persoalan sakit perut yang tidak kunjung sembuh dengan madu tersebut dikarenakan kurang dosis serta tidak dilakukan terus menerus.
  4. Terjadi DOC (direction of cure) atau healing crisis . DOC merupakan reaksi yang terjadi dari proses penguatan sel-sel tubuh atau pembersihan tubuh dari penyakit. DOC bisa berupa 1. gatal-gatal 2. mual 3. tubuh terasa panas 4. terjadi sakit di bagian tubuh selain yang terkena penyakit 5. mengulang sakit yang dulu pernah diderita. 6. dsb. DOC berbeda dengan efek samping. Efek samping. Efek samping adalah reaksi tertentu (biasanya sakit) yang terjadi karena ada bagian dari obat atau proses terapi yang tidak bisa diterima oleh tubuh. Misal efek kafein adalah membuat jantung berdebar.

Tidak ada komentar: